Sunday, September 18, 2016

Security Awareness

Security Awareness, dalam banyak hal yang berkaitan dengan manajemen keamanan sering kita mendengar tentang Security Awareness, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan kalimat tersebut ? penulis akan mencoba menggambarkan perihal Security Awareness. Kalimat yang berasal dari bahasa Inggris tersebut menurut padanana katanya dalambahsa Indonesia berarti Kesadaran Keamanan atau secara langsung bisa didefinisikan sebagai suatu bentuk kesadaran/kepedulian  akan pentingnya hal yang menyangkut keamanan di lingkungan di tempat dimana dia berada. 

Security awareness identik dengan penggunaan dalam manajemen keamanan yang berkaitan dengan perusahaan/instansi dalam hal ini kaitannya dengan perusahaan yang melibatkan sebuah operasi keamanan atau bentuk kegiatan yang perduli dengan keamanan serta disosialisasikan dalam bentuk kampanye kepada seluruh pegawai atau karyawan dalam perusahaan tersebut. faktor dalam security awareness biasanya meliputi beberapa hal yaitu ; 
  1. Sifat bahan yang sensitif dan aset fisik yang biasanya dalam bentuk seperti rahasia dagang, masalah privasi dan informasi yang terklasifikasi rahasia.
  2. Pekerja baik karyawan maupun kontraktor yang terlibat dalam penanganan informasi sensitif  termasuk perjanjian dan juga kerahasiaan tentang karyawan
  3. Persyaratan serta prosedur penanganan material sensitif dalam bentuk fisik, termasuk tanda, transmisi, penyimpanan dan penghancuran
  4. Metode yang tepat untuk melindungi informasi sensitif pada sistem komputer, termasuk kebijakan password dan penggunaan otentikasi dua faktor
  5. Masalah keamanan komputer lainnya, termasuk malware, phishing, rekayasa sosial, dll
  6. Keamanan tempat kerja, termasuk akses bangunan, mengenakan lencana keamanan, pelaporan insiden, papan larangan, dll
  7. Konsekuensi dari kegagalan untuk perlindungan informasi, termasuk potensi kerugian pekerjaan, konsekuensi ekonomi untuk perusahaan, kerusakan individu atas kebocoran informasi dan mungkin hukuman perdata dan pidana.
Security awareness bagi petugas satpam sangatlah penting karena dengan memperhatikan hal tersebut dipastikan terwujudnya tujuan pelaksanaan operasi pengamanan pada suatu lokasi, hal tersebut akan lebih sangat memudahkan bila sebelumnya ada komitmen dan kesungguhan bahwa hal ini didukung oleh manajemen tertinggi dari organisasi tersebut sehingga kesadaran akan keamanan dilaksanakan secara berkesinambungan baik oleh pelaksanan petugas keamanan dan juga dukungan dari karyawan seluruhnya.

Seluruh anggota Satpam haruslah secara paham mengetahui tentang makna dan peran security awareness ini karena dengan mengedepankan hal ini serta mengetahui secara pasti hal hal yang menjadi prioritas dalam pelaksanaan tugas akan menunjukan profesional sebagai anggota satpam secara keilmuan. demikian tulisan ini dibuat semoga bisa mencerahkan dan bermanfaat.  Salam Gada !!!!! 

  

Kupasan Perkap 24/2007 dan 16 Elemen SMP



PERATURAN KAPOLRI NO 24 TAHUN 2007

TENTANG

SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN ORGANISASI, PERUSAHAAN DAN / ATAU INSTANSI / LEMBAGA NEGARA

DI Tetapkan Di Jakarta 10 Desember 2007 
oleh Jendral Polisi Sutanto



Kupasan tentang perkap 24/2007 yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan penugasan Satpam dan bisnis keamanan pribadi di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa Perkap 24/2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan adalah rujukan dasar dari pengelolaan keamanan swasta di Republik Indonesia ini. Penerapan standar manajemen pengamanan ini disertifikasi oleh lembaga independen yang ditunjuk Polri dan kemudian memberikan 3 golongan kepada perusahaan/lembaga yang menerapkannya dengan penggolongan Bronze, Silver dan Gold adapun perusahaan dengan nilai audit tertinggi mendapatkan sertifikasi Gold serta diwajibkan untuk mengaudit kembali 2 tahun sesudahnya .

Bab dalam Perkap 24/2007 terbagi menjadi 10 bab yaitu; 

  1. Penjelasan tentang standar Sistem manajemen pengamanan
  2. Penjelasan tentang penerapan sistem manajemen pengamanan
  3. Contoh karakteristik organisasi Satpam
  4. Standar waktu dan dasar sertifikasi pelaksanan tugas satpam
  5. Kode etik dan penuntun satpam
  6. Bentuk seragam Satpam
  7. Bentuk perlengkapan Satpam
  8. Kode registrasi Satpam
  9. Bagan atau alur penerbitan KTA 
  10.  Bentuk produk Renpam, Renkon dan Rengiat serta laporan kejadian dan laporan kegiatan Satpam

Saya tidak akan mengupas seluruh Bab namun esensi dari Perkap 24/2007 adalah Bab I dan II yang menerangkan Standar Manajemen Pengamanan. Standar yang dimaksud sama halnya dengan konsep dalam manajemen pada umumnya yaitu PDCA ( Plan-Do-Check-Action) namun dirinci secara spesifik dalam koridor yang tidak dengan tujuan menghambat kepentingan organisasi dan juga dengan tidak melanggar ketentuan lainnya yang sudah berjalan . Konsep yang diterapkan adalah Kebijakan Keamanan – Perencanaan – Implementasi – pengukuran dan monitoring – evaluasi dan Tinjauan Manajemen dan terakhir adalah Perbaikan berkelanjutan.


Adapun Spesifikasi Standar Sistem Manajemen Pengamanan yang disebut sebagai 16 elemen SMP adalah;  


  1. Pemeliharaan dan pembangunan Komitmen ; yang diwujudkan dalam peran serta manajemen Puncak dengan menunjuk perwakilan dan kemudian memiliki tugas dan tanggung jawab yaitua ; Menjamin sistem manajemen pengamanan diteapkan dan dipelihara serta menjamin laporan kinerja sistem manajemen pengamanan di presentasikan kepada manajemen puncak untuk ditinjau  dan sebagai dasar pengembangan berkelanjutan.
  2. Pemenuhan Aspek peraturan perundangan keamanan ; komitmen organisasi untuk menetapkan dan menerapkan serta memelihara suatu prosedur yang merujuk kepada ketentuan dan peraturan perundangan terbaru yang telah ada dan sesuai dengan kondisi kebutuhan organisasi .
  3. Manajemen Resiko Pengamanan ; yaitu penerapan secara umum yang berkaitan dengan Identifikasi resiko, penentuan resiko, penetapan peluang resiko dan kekerapan kejadian, penentuan dampak kejadian, pengembangan pilihan mitigasi resiko, studi kelayakan pilihan implementasi, analisa biaya, rekomendasi akhir dan oenilaian ulang. Sumber dari penetapan resiko adalah Data statistik kejahatan kepolisian setempat, Laporan kejahatan perbandingan, dokumen internal organisasi, keluhan karyawan/pelanggan/pengunjung, gugatan masyarakat informai intelejen perihal potensi ancaman, informasi dunia Industri perihal keamanan, kondisi ekonomi secara umum dan kondisi terkini yang menimbulkan kejahatan.
  4. Tujuan dan Sasaran ; yaitu penetapan organisasi atas tujuan dan sasaran penerapan manajemen keamanan yang dapat diukur, dilaksanakan, dan konsisten terhadap kebijakan keamanan.
  5. Perencanaan dan Program ; yaitu pentapan, penerapan dan pemeliharaan suatu program untuk mencapai sasaran pengamanan dengan menunjuk penanggung jawab dan otoritas tertentu dalam organisasi serta target dalam pencapaian sasaran dan waktu.
  6. Pelatihan, kepedulian dan kompetensi pengamanan ; yaitu kesungguhan organisasi dalam menerapkan anggota pengamanan dan sistem pengamanan yang tersertifikasi dengan tujuan akhir personil yang terlibat dalam pengamanan akan mempunyai konsekuensi pengamanan potensial, kewajiban dan tanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan pengamanan serta konsekuensi potensial yang muncul dari suatu prosedur tertentu. Adapun prosedur pelatihan berbeda dalam tiap tingkatan sesuai dengan Tanggung jawab dan resiko pengamanan .
  7. Konsultasi, Komunikasi dan partisipasi; yaitu kesungguhan organisasi dalam menetapkan, menerapkan, dan memelihara suatu prosedur untuk Komunikasi internal dalam seluruh tingkatan dan fungsi organisasi, menerima dan mendokumentasikan komunikasi yang relevan dari pihak luar terkait partisipasi personil.
  8. Pengendalian dokumen dan catatan ; yaitu organisasi harus menetapkan dan memelihara catatan yang dibutuhkan sebagai bukti pemenuhan persyaratan sistem manajemen pengamanan, standar pengamanan dan hasil yang dicapai. Organisasi juga harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu prosedur untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, penarikan, masa simpan dan pemusnahan catatan.
  9. Penanganan Keadaan darurat ; yaitu organisasi harus memiliki prosedur utuk menghadapi keadaan darurat atau yang diuji secara berkala untuk mengetahui kehandalan pada saat kejadian darurat sebenarnya terjadi. Bentuk konkritnya adalah organisasi harus mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi potensi terjadinya keadaan darurat, menangani situasi darurat dan petunjuk pelaksanaan tim manajemen krisis.
  10. Pengendalian Operasi; organisasi menetapkan dan memelihara seluruh oenendalian operasi keamanan serta konsekuensi apabila oprasional tersebut tidak dilaksanakan yaitu dalam bentuk aplikatif pada kegiatan yang dilakukan, melihat pengaruh persyaratan operasi dimana jika tidak dilaksanakan dapat menimbulkan penyimpanngan dari kebijakan pengamanan, pengendalian identifikasi resiko keamanan, pengendalian identifikasi resiko ancaman dan prosedur yang terdokumentasi.
  11. Pemantauan dan pengukuran kinerja keamanan ; yaitu prosedur pemantauan yang  mencakup hal hal Pengukuran kualitatif dan kuantitatif kebutuhan organisasi , pemantauan berkala pencapaian sasaran kinerja pengamanan, pemantauan atas efektifitas pengendalian pengamanan, pengukuran proaktif kinerja organisasi, pengukuran pemantauan atas ancaman pengamanan potensial dan penyimpanan data hasil pantauan dan pengukuran .
  12. Pelaporan, Perbaikan, dan tindakan pencegahan ketidaksesuaian ; yaitu prosedur pelaporan informasi yang terkait dan tepat waktu harus ditetapkan guna menjamin bahwa sistem manajemen pengamanan dipantau dan kinerjanya ditingktaktan. Organisasi juga harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur penanganan terkait dengan kondisi yang tidak sesuai dan mengambil tindakan perbaikan dan pencegahannya. Cakupan dari peersyaratan prosedur tersebut adalah Identifikasi dan perbaikan ketidaksesuaian serta melakukan tindakan untuk menurunkan konsekuensi yang terjadi, penyelidikan ketidaksesuaian, evaluasi kebutuhan , penyimpanan dan pengkomunikasian hasil tindakan perbaikan dan pencegahan yang dilakukan serta peninjauan ulang efektivitas tindakan perbaikan dan pencegahan yang telah dilakukan.
  13. Pengumpulan dan analisa data; yaitu kegiatan organisasi dalam bentuk penetapan, menghimpun, danmenganalisis data sesuai untuk meperagakan kesesuaian dan keefektifam sistem manajemen keamanan dan untuk menilai dimana perbaikan berkelanjutan dapat berjalan. Analsisa data harus berkaitan dan mencakup Kondisi keamanan dan Potensi Ancaman. Organisasi harus melakukan pencatatan data dan informasi untuk menunjukan keseuaian SMP dan harus mencakup Persyaratan external/peraturan perundangan dan internal/indikator kerja pengamanan,Izin operasional sekuriti profesional, Izin kerja bagi TKA, Resiko dan sumber gangguan yang meliputi keadaan mesin, pesawat, alat kerja dan peralatan lainnya yang terkait lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja dan proses produksi, Kegiatan pelatihan aspek pengamanan, Kegiatan inspeksi, kalibrasi, dan pemeliharaan alat pengamanan, Rincian gangguan, keluhan dan tindak lanjut., Informasi mengenai pemasok dan kontraktor.,Audit peninjauan ulang SMP., Pengolahan data statistik. 
  14. Audit sistem manajemen pengamanan ; yaitu kegiatan yang harus dilakukan secara berkala guna   mengetahui efektifitas penerapan SMP, Audit harus dilaksanakan secara sistematis dan independen oleh personil yang memiliki kompetensi kerja dengan menggunakan metodologi yang sudah ditetapkan. 
  15. Tinjauan Manajemen ; yaitu kegiatan yang harus dilakukan pimpinan organisasi dalam rangka meninjau SMP secara berkala untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan pengamanan. Ruang lingkup tinjauan ulang SMP harus dapat mengatasi implikasi ancaman dan gangguan terhadap seluruh kegiatan bisnis, produk barang dan atau jasa lainnya termasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan.
  16. Peningkatan berkelanjutan ; yaitu Organisasi secara terus menerus memperbaiki keefektifan SMP melalui kebijakan keamanan, tujuan keamanan, hasil audit, analisa data, tindakan koreksi dan pencegahan serta tinjauam manajemen.              

 

Penambahan lain yang tidak kalah penting dalam Perkap 24/207 adalah sub bab pengertian dalam Bab II yang terdiri dari : 

  1. Aset, yaitu properti organisasi dan personal baik yang dirasakan atau tidak dirasakan yang dimiliki oleh organisasi atau individual dan dapat diberikan nilai moneter, Contoh properti yang tidak dapat dirasakan adalah goodwill, Informasi penting dan juga termasuk SDM.
  2. Konsekuensi , Yaitu sebuah hasil dari aksi atau keputusan dari persepsi asuransi atau keamanan, biaya biaya, kehilangan, kerusakan melebihi pasar asset dan juga biaya tidak langsung lainnya.
  3. Analisa biaya dan manfaat, yaitu proses perencanaan terkait dengan keputusan untuk komitmen pada biaya atau aset, yang isa juga sebagai sebuah upaya sistematis untuk mengukur nilai dari semua manfaat dimana dibandingkan dengan pengeluaran yang ada.
  4. Tingkat kekritisan, yaitu dampak dari kejadian kehilanga, biasanya dihitung berdasarkan biaya bersih dari kejadian tersebut. Dampak dapat berkisar dari fatal, total rekapitalisasi, kehilangan bisnis, atau ketidakberlanjutan bisnis dalam jangka panjang hingga pada hal yang tidak penting.
  5. Kejadian, yaitu sesuatu yang terjadi tidak sepadan dalam konteks keamanan, biasanya mewakili sebuah kejadian seperti insiden keamanan, alarm, keadaaan darurat atau berkaitan dengan pengalaman.
  6. Goodwill, yaitu suatu nilai bisnis yang didirikan berdasarkan reputasi dari pertimbangan bisnis lainnya.
  7. Kejadian kehilangan, yaitu suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian finansial yang berdampak negatif pada aset.
  8. Bencana Alam, yaitu suatu kejadian alamiah yang mengakibatkan kerusakan besar, kerugian dan kehancuran.
  9. Organisasi, yaitu otoritas pengelola suatu badan usaha atau instansi pemerintah yang menyelenggarakan satuan pengamanan untuk kepentingan keamanannya.
  10. Kemungkinan, yaitu kesempatan, atau sama dalam beberapa kasus, kepastian matematis dimana kejadian akan terjadi, rasio dari jumlah yang dihasilkan dimana menghasilkan suatu kejadian dari jumlah total kemungkinan yang terjadi.
  11. Kualitatif, yaitu berkaitan dengan karakteristik dari suatu dan dimana membuat hal tesebut.
  12. Kuantitatif, yaitu berkaitan dengan pertimbangan atau berdasarkan pada suatu jumlah atau suatu hitungan dapat diukur atau digambarkan dengan numerik.
  13. Resiko, yaitu kemungkinan dari kerugian yang dihasilkan dari ancaman, insiden, atau kejadian yang mempunyai dampak dari keamanan,
  14. Analisa resiko, yaitu pengujian detail termasuk penilaian resiko, evaluasi resiko, dan alternatif manajemen resiko, dilakukan untuk memamahami sesuatu yang tidak diinginkan, konsekuensi negatif untuk kehidupan manusia.
  15. Insiden keamanan, yaitu keamanan yang terkait dengan kejadian atau aksi yang mengarah pada kematian, luka atau kerugian moneter
  16. Kerawanan keamanan, yaitu suatu kemampuan eksploitasi dari suatu kelemahan keamanan atau ekurangan pada fasilitas organisasi atau personal
  17. Situs, lokasi parsial yang dapat ditentukan oleh jarak dan ketinggian
  18. State of the Art, yaitu tingkatan ilmu pengetahuan tertinggi  dan teknologi terkini dapat dicapai disemua area dan disetiap waktu
  19. Statistik, cabang dari matematika yang berhubungan dengan pengumpulan, analisa, interpretasi, dan presentasi besaran dari data numerik.
  20. Ancaman, yaitu mengarah pada suatu kerusakan atau luka, sebagai indikasi dari sesuatu yang tidak sesuai yang disebabkan oleh sumber daya internal atau eksternal
  21. Satuan Pengamanan (Satpam), yaitu satuan atau sekelompok petugas yang dibentuk oleh instansi /badan usaha untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menyelenggarakan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.  
                 

Bab lainnya dalam perkap 24/2007 menurut saya bukanlah tidak penting melainkan lebih kepada hal teknis perihal kualifikasi, perlengkapan, seragam, kode etik dan nomor registrasi serta produk manajemen Satpam yang berupa rencana pengamanan, rencana kegiatan dan juga rencana kontinjensi . Pada kesempatan lain saya akan coba bahas perihal rencana pengamanan dan rencana kontinjensi atau yang biasa disebut Renpam dan Renkon. 

Demikianlah kupasan sederhana saya ini atau mugkin bisa disebut saduran mengenai perkap 24/2007, semoga bermanfaat dan Salam Gada !!!! 

5 Perusahaan Security Terbaik Dunia

Dunia security adalah dunia luas dalam kaitannya dengan profesi keamanan, berikut saya akan tampilkan 5 perusahaan terbaik dunia di bidang keamanan,  yaitu ; 




  1. G4S  yang mengambarkan perusahaannya sebagai " the world’s leading global security and outsourcing group " G4S mengkhususkan diri sebagai perusahaan outsourcing di sektor-sektor mana risiko keamanan dan keselamatan dianggap sebagai ancaman strategis. Perusahaan yang bermarkas di Inggris ini didirikan pada tahun 2004 yang awalnya adalah gabungan dari perusahaan Securicor dengan bisnis Danish Grup 4 Falck. Saat ini G4S mempekerjakan lebih dari 620.000 orang di seluruh dunia dan membuatnya sebagai perusahaan keamanan terbesar di sektor swasta secara global. Pada tahun 2012 G4S omset perusahaan mencapai lebih dari US $ 12.000.000.000,-  G4S memberikan berbagai layanan diantaranya penyediaan petugas keamanan, peralatan pemantauan keamanan, Unit Reaksi cepat  dan transportasi uang serta tahanan aman. Dalam beberapa kondisi G4S juga terlibat kerjasama dengan beberapa pemerintah secara resmi.  
  2. SECURITAS AB  didirikan di Helsingborg, Swedia pada tahun 1934, Securitas AB adalah sebuah perusahaan keamanan di multi nasional yang berpusat di di Stockholm. Pada 2012 perusahaan ini memiliki sekitar 300.000 pekerja yang tersebar di 53 negara dan   pendapatan tahunan   lebih    dari    US$ 10.000.000.000,- Layanan yang diberikan perusahaan adalah termasuk penjaga dan patroli, investigasi, sistem alarm rumah, pencegahan kerugian, konsultasi keamanan dan pasokan anjing penjaga. Perusahaan dibagi menjai 3 zona utama yaitu Jasa Keamanan Eropa, Keamanan Ibero-Amerika dan Jasa Keamanan Amerika Utara. Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan ini sangat excusive diantaranya adalah  penyediaan layanan transit kas dengan operasional  kendaraan spesialis yang mempunyai brankas logam serta armada jip anti peluru.  Perusahaan juga mengkhususkan diri dalam mengamankan event nasional dan internasional  dalam bidang  olahraga, bisnis dan acara festival festival dalam skala besar.
  3. ADT Corporation  Perusahaan ini berdiri pada tahun 1874 dan saat ini merupakan salah satu perusahaan yang mengkhususkan diri dalam bidang  tanda bahaya dan pemantauan keamanan terkemuka  di  Amerika. Pusat dari perusahaan ini ada di Boca Ranton, Florida, jangkauan perusahaan ini sudah melakukan operasi  di 35 negara di seluruh dunia sebagai pemasok alarm, peralatan tanda bahaya dan pemantauan yang bertujuan menenangkan pikiran para pemilik rumah dan usaha kecil di seluruh dunia. Di Afrika Selatan, ADT memberikan pengamanan tim respon yang bersenjata yang melakukan pengawasan secara 24 jam terus menerus. Pada awalnya ADT dikenal sebagai Amerika District Telegraph yang  bermain di sector pengiriman berita telegraph.  Baru pada tahun 1910 setelah berkolaborasi dengan kepemimpinan baru dari AT & T mulai beralih fokus ke bidang lain seperti kebakaran dan penyusup alarm.  Pada tahun 2011 ADT diperkirakan telah berhubungan dengan  6,4 juta klien dan omset sebesar US $ 3.100.000.000,-. Sejak tahun 2012 perusahaan telah berpisah dari induknya Swiss Tyco International  dan memulai perdagangan di Bursa Efek New York sebagai perusahaan independen.
  4. AlliedBarton  Adalah sebuah perusahaan keamanan swasta yang berbasis di Pennsylvania yang didirikan pada tahun 1957. Perusahaan telah memperkerjakan lebih dari 55.000 karyawan dan tersebar di 120 kantor di seluruh Amerika Serikat, saat ini perusahaan ini menyatakan diri sebagai perusahaan jasa keamanan terbesar di Amerika Serikat.  Perusahaan ini tidak hanya berfokus di bidang keamanan, namun juga mendiversifikasikannya di bidang pendidikan tinggi,  properti komersial, kedirgantaraan dan pertahanan situs,  perumahan,  mal,  fasilitas kesehatan serta  perusahaan ini dikenal dengan salah satu taglinenya yaitu “ Hire Our heroes”  yang menjelaskan bahwa   AlliedBarton merekrut mantan anggota angkatan bersenjata,  cadangan dan juga relsinya dengan tujuan  menjadi petugas keamanan yang sangat terlatih. Sekitar pertengahan tahun 2013 Victory Media  menyertakan AlliedBarton  dalam daftar  Militer ramah dan militer terbaik untuk diperkerjakan di perusaahan, saat ini Perusahaan mengkhususkan diri dalam "URC Lokal" dan "dukungan keamanan nasional”, di tahun 2012 pendapatan tahunan Allied barton melebihi dari US $ 1.900.000.000,- .
  5. DynCorp Awal mula sejarahnya perusahaan ini adalah kontraktor militer swasta yang berbasis di Virginia Annandale, Amerika Serikat.   DynCorp melebarkan sayapnya di tahun 1951 ketika Land-Air Inc. di California Timur Airways membentuk yang kemudian disebut California Timur Aviation, Inc.  Pada tahun 1962 perusahaan ini berganti nama Dynalectron Corporation dan kemudaian berubah lagi menjadi DynCorp tahun 1987. Layanan utama DynCorp adalah keamanan dalam bidang penerbangan, intelejen dan operasi darurat lintas benua, saat ini perusahan diperkirakan mendapatkan penghasilan sekitar melebihi US $ 3.000.000.000,- dan lebih dari 90% dari angka yang dihasilkan oleh kontrak-kontrak pemerintah AS.  DynCorp telah memberikan dukungan bagi pasukan AS di negara-negara seperti Peru, Kolombia, Somalia, Kosovo, Kuwait, Bolivia, Angola dan Haiti. Perusahaan ini juga terlibat dalam pergerakan keamana n dan bantuan keamanan pasca bencana dan pemulihannya di Louisiana dan daerah sekitarnya saat bencana Badai Katrina.
Ulasan diatas diambil dari Top Security Companies semoga bisa menambah semangat rekan rekan praktisi keamanan di Indonesia dan menambah wawasan serta kepercayaan diri sebagai anggota Security. 
Salam Gada .... !!!! 

Perbandingan Gaji Security di Asean



Satpam, Bicara tentang satpam berarti bicara tentang security dan bicara tentang security maka yang timbul adalah kesempatan yang luas dan makna yang sangat luas. Penulis mengatakan hal tersebut sebagai potensi luar biasa yang belum tergali bahkan mungkin terpingggirkan. Ide tulisan ini berangkat dari banyaknya tulisan di blog atau media social para pekerja security yang terfokus hanya kepada keluhan seputar pendapatan dan status dari para pekerja/praktisi security tersebut, hal ini dibuktikan penulis ketika mencoba menuliskan “gaji satpam” di google dan yang muncul adalah 511.000 pencarian dengan 50 % halaman awal adalah topik keluhan dan complain kurangnya gaji serta tidak sesuainya jam kerja, tanggung jawab dan posisi dibandingkan dengan pendapatan yang diterimanya perbulan.

Security pada dasarnya adalah bidang pekerjaan yang didasarkan keilmuan dan keilmuan security berkembang terus sesuai dengan kemajuan dan perkembangan zaman yang berarti bicara tentang security adalah bicara tentang sebuah profesi dan menurut penulis adalah bidang profesi yang dipastikan memerlukan keahlian khusus sehingga secara tidak langsung juga memastikan bahwa kelas pekerja security adalah kelas pekerja professional dengan bayaran/pendapatan professional. Perbandingan pendapatan security di negara negara Eropa dan Amerika sudah bisa dibilang lebih dari cukup sementara perbandingan di Negara Negara asia security di Indonesia masih diatas rata rata. Penulis coba ilustrasikan perbandingan data gaji bidang security dari www.jobstreet.com 

  1. Malaysia  ( 1 RM = Rp 3169 ) 
Tingkat Posisi
Minimal ( Rm)
Rata rata ( Rm )
Maksimal ( Rm )
Senior Manager
8,560
11,310
14,000
Manager
5,300
7,300
9,400
Senior Excecutive
4,000
5,000
6,500
Junior Excecutive
2,300
3,000
3,680
Non Excecutive
1,100
1,600
2,350
  
      2. Philipina. ( 1 PHP = Rp 276,03 )
Tingkat Posisi
Minimal (PHP)
Rata rata (PHP)
Maksimal (PHP)
Ass manager / mngr
28000
40000
45000
Supervisor
18000
20000
25000
1-4 Years Experience
11000
15000
18000


3          3. Singapura . ( 1 $ Sing = Rp 9630 )

Tingkat Posisi
Minimal ( $ )
Rata rata ( $ )
Maksimal ( $ )
Senior Manager
7000
8700
10000
Manager
4500
5800
7500
Senior Excecutive
3527
4500
5750
Junior Excecutive
2300
3150
3650
Non Excecutive
1750
2000
2200


4           4.  Indonesia

Tingkat Posisi
Minimal (IDR)
Rata rata (IDR)
Maksimal (IDR)
Ass manager / Mngr
8.500.000
13.000.000
19.000.000
Supervisor
6.000.000
8.300.000
13.000.000
Staff/ non management
4.000.000
5.700.000
7.500.000

Sementara negara negara asia lainnya selain Brunei darusallam seperti Kamboja, Laos, Vietnam, Thailand, Papua new guinea, Timor Leste, Myanmar tidak terindeks dalam google search yang berarti ada di bawah keempat Negara diatas. Indonesia sendiri dalam peringkat tabel diatas menempati urutan 2 setelah Singapura yang dilanjutkan Malaysia dan Filipina untuk level staff dan urutan ke 3 untuk level manager keatas setelah Singapura dan Malaysia, dan untuk kisaran gaji secara umum untuk Negara Asia pasifik  bisa dilihat dari gambar di bawah ini ( diambil dari www.mercer.com )  


Kata kunci professional adalah kata kunci untuk peningkatan gaji/ pendapatan bagi anggota security dengan pengetahuan terbatas dan skill terbatas maka kenaikan yang akan didapat oleh anggota security juga terbatas, sebagai informasi karena luasnya sector keamanan maka sangat disarankan untuk praktisi security khususnya di level guard terus meningkatkan kemampuanya di bidang keamanan, seperti misalnya ;
  1. Kursus investigasi
  2. Security knowledge ( Physical security, risk management, security product and security technology )
  3. Tingkatan akademi ( sebisa mungkin untuk melanjutkan pendidikan menjadi minimal setara dengan D3/S1 )
Ketika kemampuan dan pendidikan serta ditambah pengalaman terus ditingkatkan maka dipastikan keluhan tentang gaji/pendapatan tidak akan terdengar lagi. Sebagai tambahan para praktisi juga diharapkan rajin untuk mengetahui perkembangan terbaru dari dunia security internasional serta mengikuti organisasi tentang security sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan security secara up date . semoga kiranya tulisan ini dapat mencerahkan para praktisi keamanan di Indonesia dan dapat memberikan semangat untuk berkarya dan memberikan yang terbaik untuk dunia security indonesia. Salam Gada ….!!!!